Selasa, 12 Agustus 2008

Cerita Operasi Lalu Lintas


Tiba-tiba saja aku melihat sekumpulan polisi di jalan itu. Lalu jantungku spontan deg-degan. Huh kena lagi....(bicaraku dalam hati). Ternyata mereka tidak mengoperasi sepeda motor. Namun, target mereka kendaraan beroda empat. Aku langsung merasa legah. Dan setibanya di tempat tujuan, sejenak aku merefleksikan diri: Ternyata pak polisi bikin orang deg-degan juga ya...Padahal mereka kan ga berkepentingan sama aku...Kenapa? Apa mungkin karena saya yang sering melanggar aturan lalu lintas. Juga bisa jadi image polisi itu sendiri yang menakutkan bagi masyarakat sipil sepertiku. 

Setelah aku melakukan refleksi itu, ternyata ada seorang sahabat yang telah menjadi korban dari operasi lalu lintas yang aku ceritakan di atas. Sebut saja namanya Kang Toto. Setelah beliau bercerita tentang tragedi yang menimpanya itu, lalu Kang Vivi memotong cerita dengan pertanyaan: Kena berapa mas?. Celakanya yang menjawab pertanyaan tersebut bukan Kang Toto. Namun, Kang Sa'ie yang segera bersuara dengan celetukan: Dasar otakmu itu.....Yang namanya kena tilang itu ya berurusan dengan pengadilan. Kan itu urusan hukum. Belum apa-apa sudah bilang kena berapa....Kang vivi menjawab celetukan itu: Kan realitasnya, ketika ada yang kena tilang langsung membayar ke polisi yang menilang?. Ini bukan persoalan realitas yang seperti itu, namun masalah otak kamu, sambut Kang Sa'ie.....Lalu semua tertawa (hahaha)