Beberapa minggu kedepan, saya ada agenda besar, yang akan dilakukan bersama sahabat-sahabat yang berada dalam satu payung di organisasi mahasiswa. bagiku, aktifitas tersebut sangat menarik untuk dinikmati dalam prosesnya. Karena, disamping harus bertanggung jawab atas terselenggaranya acara sesuai tujuan bersama, agenda itu juga memakan waktu yang cukup panjang. tentunya, akan memakan energi yang sangat banyak.
Mempersiapkan acara menurutku butuh konsentrasi. karena konsentrasi itulah, maka energi kita harus dipersiapkan untuk sepenuhnya terfokus dalam acara tersebut. Disamping berfikir tentang konsep acara yang elegan, pastinya energi kita juga akan terkuras untuk berfikir persiapan yang lainya, sebut saja masalah logistik.
Ketertarikanku atas acara yang kami rencanakan bersama adalah tentang substansi acaranya, karena acara yang kami rencanakan berbentuk Seminar Nasional dan Lokakarya, maka tentu hal itu akan bernuansa ilmiah.
Kebetulan dalam Seminar Nasionalnya, yang kita akan diskusikan adalah tentang Reforma Agraria. Dimana, issue itu sudah lama didengungkan oleh para aktivis gerakan di republik ini. Sampai-sampai, Bapak Presidenpun sudah mendengungkan sejak awal 2007 lalu: Reforma Agraria adalah sebuah keharusan untuk segera terealisasikan di Indonesia.
Agar lebih jelas, mungkin saya ingin sedikit menuliskan dalam tulisan posting ini, sekelumit tentang reforma agraria. Reforma Agraria merupakan program pemerintah tentang pemerataan atas kepemilikan tanah untuk rakyat. Artinya: ada upaya dari pemerintah untuk meniadakan monopoli kepemilikan atas tanah oleh pemilik uang. namun ada sebuah pembatasan maksimal dari pemerintah untuk mereka atas luasnya tanah yang mereka miliki. ketika lebih dari aturan main yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, maka selebihnya dari tanah tersebut akan dialihkan kepemilikannya terhadap masyarakat kecil secara gratis.menarikkan?
Disamping substansi atas reforma Agraria seperti yang saya tulis di atas, ada hal menarik lagi untuk kita analisis. kenapa demikian? karena ternyata sampai hari ini program tersebut belum juga terealisasi. Ada beberapa pakar pertanian mengatakan, bahwa tersendatnya program reforma agrari dalam tataran aplikasi, tidak terlepas dari pertarungan ideologi yang ada di dalamnya.
Sejak zaman Soekarno program ini sebenarnya sudah digulirkan, salah satu bentuk legalitas hukumnya melalui UUPA (Undang-undang pokok Agraria), namun hal itu juga tersendat. Lagi-lagi ada kelompok kepentingan yang dikendalikan oleh asing, yang berusaha untuk menggagalkan program ini. Karena mereka mempunyai kepentingan untuk menguasai tanah republik ini, yang seterusnya tanah kita dimonopoli penggunaannya dalam mengembangkan usahanya. begitu juga untuk saat ini. Banyak kalangan yang tidak menyepakati realisasi program reforma Agraria dengan alasan kepentingannya sendiri maupun kelompoknya.
Itulah alasan saya tertarik pada agenda besar yang kami rencanakan pada tanggal 28 Februari-2 Maret besok. Do'akan yah..
Rabu, 16 Januari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Saya jadi ngerti nih, apa itu reforma agraria. Iya tuh, ide yang bagus untuk dijadikan bahan diskusi. Jangan hanya ngomong soal isu korupsi atau global warming aja. Tapi semuanya penting sih, sampai bingung mana yang harus didahulukan. Hehehe
Posting Komentar